Sabtu, 20 September 2014

MENGOREK TELINGA TERNYATA BERBAHAYA

Membersihkan kuping dengan korek kuping yang ujungnya kapas atau cotton swab bisa jadi dipandang sebagai kebiasaan baik yang perlu. Anda mengira kebiasaan ini baik bagi kesehatan.
Benarkah itu? Ini kenapa, seperti dikutip dari laman Healthmeup, Anda sebaiknya tidak memakai korek kuping untuk membersihkan kuping.
Tidak seperti bagian lain dari tubuh, kuping sesungguhnya tidak butuh dibersihkan. Kuping sebenarnya merupakan organ tubuh yang mampu membersihkan sendiri, sehingga ia mampu merawat dirinya sendiri.
Ada ucapan lama, tidak ada yang lebih kecil dari siku yang sebaiknya masuk ke dalam kuping. Ucapan tersebut dikonfirmasi ke dokter sebagai sebuah kebenaran. Selain memasukkan korek kuping, orang memasukkan jepit rambut, kunci, hingga bolpen dan pensil untuk membersihkan kuping. Semuanya berdampak buruk pada kuping.
Kesenangan dari membersihkan kuping dengan korek kuping adalah didapatkannya lilin kuping dari mengorek kuping. Sebab orang merasa mereka mengeluarkan kotoran dari kuping.
Lilin tersebut sebenarnya sehat, karena bekerja sebagai pelapis kuping dan melindunginya. Lilin itu memiliki bahan antibakteri yang mencegah kuping bagian dalam terinfeksi dan membantu air keluar dari kuping dengan mudahnya.
Perumpamaan yang terbaik bagi lilin dalam kuping adalah pembersih furnitur. Membuang lilin di kuping sama dengan mengupas plitur pada furnitur, meninggalkan kasar dan mudah terpapar apapun.
Lilin kuping diproduksi di bagian dalam kuping. Ia memang butuh waktu lama untuk keluar, membawa kuman dan sel kulit mati bersamanya. Setiap kali mandi, air akan melemaskan lilin sedikit demi sedikit, membantunya keluar. Berbicara dan mengunyah membantu melemaskan lilin di kuping.
Lalu kenapa korek kuping berbahaya? Setiap kali Anda memasukkannya ke kuping, tak hanya kuman baru dimasukkan ke kuping. Tapi juga Anda mendorong masuk lilin ke dalam kuping. Padahal lilin tersebut sudah menuju keluar dari kuping. Dengan memasukkannya kembali Anda mengirim kotoran dan kuman, menjebaknya masuk kembali dalam kuping.
Drum kuping yang berupa membran tipis di bagian ujung kanal kuping bersifat sangat rapuh. Ketika Anda dengan penuh semangat menggali lilin dalam kuping, Anda bisa tanpa sengaja melubangi drum kuping dan merobeknya. Akibatnya, muncul rasa sakit dan bahkan kemungkinan hilangnya pendengaran. Drum kuping yang terluka namun pada akhirnya akan sembuh, tapi waktunya lama dan sangat sakit.

Sumber: republika.co.id

Selasa, 16 September 2014

KISAH NYATA ARIF SI NARAPIDANA CILIK YANG CERDAS (8 Tahun)

Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana.
Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Suda
h terbayang muka keji Hanibal Lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV.
Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.
Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat anak-anak.
Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula?
Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun.Ayahnya yang berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi.
Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya.
"Siapa yang bunuh ayah saya!" teriaknya kepada orang yang ada di tempat itu.
"Gue terus kenapa?" ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.
Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang ke kantor polisi.
"Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas!" ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib.
Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara.
Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat lho waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat informasi bahwa tape mengandung udara panas yang bersifat destruktif terhadap benda keras.
Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape uli dua kali dalam seminggu. Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya. Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0 untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya.
Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpan di dalam kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan untuk kabur.
Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruang ini. Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok. Jangan Tanya saya bagaimana caranya, pokoknya tahu-tahu ia sudah di luar. 3-0 untuk Arif.
Lantas kenapa ia bisa tertangkap lagi? Rupanya kepintaran itu masih berada di sebuah kepala bocah.Pelarian-pelariannya didorong dari rasa kangennya terhadap ibunya. Anak ini keluar dari penjara hanya untuk ke rumah sang ibunda tercinta. Jadi dari Lapas tanggerang ia menumpang-numpang mobil Omprengan dan juga berjalan kaki sekian kilometer dengan satu tujuan, pulang!
Karena itu pula pada pelarian Arif yang ketiga, kepala Lapas yang juga seorang ibu ini meminta anak buahnya untuk tidak segera menjemput Arif. Hasilnya dua hari kemudian Arif kembali lagi ke lapas sambil membawa surat untuk kepala Lapas yang ditulisnya sendiri.
* Ibu kepala Arif minta maaf, tapi Arif kangen sama ibu Arif. * Tulisnya singkat.
Seorang anak cerdas yang harus terkurung dipenjara. Tapi, saya tidak lantas berpikir bahwa ia tidak benar-benar bersalah dan harus dibebaskan. Bagaimanapun juga ia telah menghilangkan nyawa seseorang. Tapi saya hanya berandai-andai jika saja, kebijakan bertindak cepat menangkap pembunuh si ayah (secepat polisi menangkap si Arif) pastinya saat ini anak pintar dan rajin itu tidak akan berada di tempat seperti ini.Dan kreativitasnya yang tinggi itu bisa berguna untuk hal yang lain.
Sayangnya si Arif itu cuma anak pedagang sayur miskin sementara si preman yang dibunuhnya selalu setia menyetor kepada pihak berwajib setempat. Itulah yang namanya keadilan di negeri ini!
Sumber : KASKUS
Penulis: Lars Fredick Sugandha

Minggu, 14 September 2014

Penyebab Kanker Rahim


1. Jangan Minum air Es,air soda,dan kelapa Saat Haid
Riset membuktikan, minum es saat haid bisa menyebabkan darah haid tersisa di dinding rahim, setelah 5-10 thn dapat menyebabkan kista dan kanker rahim 
2. Jangan keramas karena pori kepala sedang terbuka pada saat haid karena bisa menyebabkan sakit kepala (kena angin
kepala) sangat berbahaya efek ini bisa di rasakan saat muda dan saat tua

3. Jangan makan mentimun saat sedang haid karena getah yg ada pada mentimun bisa menyebabkan haid tersisa di dinding rahim.
4. Tubuh tdk boleh terbentur, terjatuh dan terpukul oleh benda keras terutama bagian perut karena bisa menyebabkan muntah darah, rahim bisa terluka



Sumber : Google